Spesies mola-mola raksasa belum ditemukan selama berabad-abad

Tim internasional menemukan spesies mola-mola baru

Spesies baru mola-mola laut yang sulit ditangkap telah ditemukan oleh tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Marianne Nyegaard, mahasiswa PhD dari School of Veterinary and Life Sciences di Murdoch University.

Ditemukan saat tim sedang meneliti genetika populasi mola-mola laut di kawasan Indo-Pasifik. Menemukan spesies baru sebesar ini memang jarang terjadi!

Ikan mola-mola laut yang ikonik adalah ikan bertulang paling berat dan paling khas. Beberapa spesies mola-mola memiliki berat lebih dari dua ton dan panjangnya mencapai tiga meter. Spesies baru ini diperkirakan mencapai ukuran serupa. Ia diberi nama "Hoodwinker Sunfish".

"Spesies baru ini berhasil menghindari penemuan selama hampir tiga abad dengan 'bersembunyi' dalam sejarah taksonomi mola-mola yang berantakan, sebagian karena mereka sangat sulit untuk dilestarikan dan dipelajari, bahkan untuk museum sejarah alam, " kata Nyegaard. "Itulah sebabnya kami menamakannya Mola tecta (Ikan Matahari Hoodwinker), yang berasal dari bahasa Latin tectus, yang berarti 'tersamar' atau 'tersembunyi'."

Selama periode tiga tahun , Nyegaard mengumpulkan data dari 27 spesimen spesies baru, terkadang melakukan perjalanan ribuan mil atau mengandalkan kebaikan orang asing untuk membantu mengambil sampel mola-mola yang terdampar di pantai terpencil.

"Spesies baru ini adalah tambahan pertama pada genus Mola dalam 130 tahun. Proses yang harus kami lalui untuk memastikan status spesies barunya mencakup publikasi konsultasi sejak tahun 1500-an, beberapa di antaranya juga mencakup deskripsi mermen dan monster laut yang fantastis,< /i>" tambahnya.

Meskipun semua spesies baru ini memiliki penampilan khas seperti setengah ikan yang terpotong – mirip dengan Mola mola dan Mola ramsayi – perbedaan di antara ketiga spesies tersebut menjadi jelas seiring pertumbuhan mereka. Selain itu, Mola tecta tampaknya lebih menyukai air dingin, dan sejauh ini ditemukan di sekitar Selandia Baru, di sepanjang pantai tenggara Australia, di lepas pantai Afrika Selatan, dan Chili bagian selatan.

Penelitian ini melibatkan kolaborasi antara Murdoch University , Museum Te Papa Tongarewa Selandia Baru, Universitas Otago, Universitas Hiroshima dan Universitas Tokyo.

Lihat video tentang Mola mola ini.