© Harbour Porpoise mother with calf
(c) S.Koschinski
© Harbour Porpoise
(c) Dr. Michael Dähne
Kawasan lindung bagi lumba-lumba pelabuhan yang didirikan di Laut Baltik
January 9, 2017
Area selatan Gotland merupakan tempat berkembang biak yang penting
Pemerintah Swedia akan menetapkan kawasan lindung untuk
lumba-lumba pelabuhan yang terancam punah di Laut Baltik bagian dalam.
Meliputi satu
juta hektar antara Öland dan Gotland, ini akan menjadi yang terbesar di Swedia
kawasan lindung.
Langkah ini dilakukan setelah
proyek SAMBAH
mengumumkan bahwa hanya ada sekitar 500 lumba-lumba pelabuhan yang tersisa di
Laut Baltik, timur laut Rügen.
"Kawasan lindung baru ini sangat penting bagi mereka
reproduksi. Selama musim kawin dan melahirkan, hewan-hewan tersebut
terkonsentrasi di kawasan ini dan mereka sekarang dapat dilindungi secara efektif
fase kritis ini dari bahaya seperti menjadi tangkapan sampingan di jaring ikan
atau dari kebisingan bawah air," kata Dr Harald Benke dalam bahasa Jerman.
Seekor ikan paus
ahli, beliau juga Direktur Museum Oseanografi Jerman.
Untuk pertama kalinya, para ilmuwan mengevaluasi data dari data akustik
penebang selama dua tahun untuk menilai kelimpahan dan distribusinya
pelabuhan lumba-lumba di Laut Baltik. Hal ini dilakukan dalam kerangka tersebut
dari SAMBAH.
Mereka menemukan bahwa daerah di selatan Gotland tampak seperti itu
menjadi tempat berkembang biak yang penting bagi mereka.
"
Sebagai Museum Oseanografi Jerman yang merupakan salah satu yang terkemuka di dunia
fasilitas dengan pengalaman dalam rekaman akustik lumba-lumba, kami
sangat senang bekerja dengan jaringan internasional Baltik
Negara-negara laut, sehingga memungkinkan tercapainya hasil yang baik
SAMBAH," kata Michael Dähne, Kurator mamalia laut di Jerman
Museum Oseanografi, dalam bahasa Jerman.
Bekerja sama dengan Kantor Federal untuk Konservasi Alam (BfN)
dan Kementerian Federal untuk Lingkungan Hidup, Konservasi Alam,
Keamanan Gedung dan Reaktor (BMUB), Museum Oseanografi Jerman di
Stralsund telah mempelajari perilaku dan distribusi pelabuhan
lumba-lumba di Laut Baltik sejak tahun 2002.
Parlemen Jerman telah melakukannya
baru-baru ini menyerukan kelanjutan pemantauan akustik dalam upaya untuk mengatasi hal tersebut
melindungi lumba-lumba pelabuhan.
Pekerjaan perintis di Stralsund, dari
2002 hingga 2007, telah terbukti metode ini sangat berguna dalam
mencatat populasi lumba-lumba di wilayah dengan jumlah terbatas
binatang. Hasilnya, proyek SAMBAH didanai oleh dana UE (Life+)
dan BfN, dan berhasil diimplementasikan.
Lihat di sini untuk informasi lebih lanjut