Kapal penyapu ranjau Italia ini dibangun pada tahun 1913 dan ditenggelamkan pada tahun 1944. Hingga tahun 1929, kapal ini memiliki nama "Pilade Bronzetti". Ia ditenggelamkan oleh pesawat Inggris yang melihatnya selama penerbangan pengintaian. Torpedo mematahkan kapal menjadi dua dan oleh karena itu haluan dan buritannya terpisah sekitar lima puluh meter.

Menjelajahi Baron Gautsch paling baik dimulai dari buritan, melintasi dek atas menuju haluan. Setelah melihat bagian luar kapal, Anda akan merasakan perasaan yang sangat menyenangkan berada di dalam bangkai kapal, sambil menuju ke dek atas tempat tinggal kerangka baja.

Disebut "ISTRA" selama bertahun-tahun, identitas asli bangkai kapal ini baru diketahui belakangan ini sebagai kapal uap "Hans Schmidt."

Kapal ini diyakini sebagai salah satu kapal pertama yang tenggelam di wilayah Istria pada awal Perang Dunia I. Menurut data, kapal ini dibangun di galangan kapal Inggris dan dilengkapi dengan mesin J. Gilmore, yang menjadi asal muasal namanya. Bagian dalam kapal yang terpelihara dengan baik dapat diakses.

Karena cuaca buruk yang melanda seluruh Adriatik pada saat itu, sang kapten memutuskan untuk berlindung di pelabuhan Pula; saat menuju ke kota, dia menabrak ranjau yang menghancurkan haluan, menenggelamkan kapal di tempat di mana kapal itu masih berdiri. Selama menyelam, seseorang dapat memasuki bangkai kapal yang cukup lebar dan aman.

Kondisi cuaca buruk pada bulan November 1912 berakibat fatal bagi nasib Romagna, sebuah kapal kargo yang tenggelam di dekat Rovinj. Itu adalah terakhir kalinya kapal ini berlayar, membawa biji-bijian dari Ravenna ke Trieste. Kini, kapal itu terbaring di kedalaman 40 meter, dengan panjang 60 meter, hampir seluruhnya tertutup oleh sobekan jaring ikan.

Kapal uap dagang Italia "Varese" tenggelam pada tahun 1915 saat mengangkut kargo dari Trieste ke Tunis. Karena cuaca buruk, kapten kapal memutuskan untuk berlindung di pelabuhan Pula. Saat menuju kota, kapal menabrak ranjau yang menghancurkan buritan kapal, dan kapal pun tenggelam di tempatnya sekarang.

Sebuah kapal tunda yang tenggelam pada tahun 1960-an digunakan untuk bermanuver dengan kapal-kapal yang lebih besar di pelabuhan. Panjangnya 15 meter sehingga tidak ada kemungkinan untuk masuk ke dalam bangkai kapal.

Penyelaman dimulai di dataran tinggi dangkal di kedalaman 5m dan turun sedikit ke barat daya hingga mencapai dinding yang turun perlahan ke kedalaman 30m, yang kami ikuti di sisi kanannya. Lereng ini membentang di sepanjang sisi selatan Kepulauan Brijuni, yang dihiasi dengan banyak puncak.

Mulai dari pantai kecil di teluk, terumbu karang yang landai mencapai kedalaman maksimal sekitar 20 hingga 22 meter. Mengikuti terumbu karang di bahu kanan Anda mulai dari pantai, Anda akan menemukan tiga anak tangga dari 3 hingga 6, dari 6 hingga 9, dan dari 9 hingga 11 meter, yang menjadikannya lokasi yang sempurna untuk Penyelaman Penemuan.